Senyumu ada di jalan Serayu

Jumat, 08 Januari 2010


Waktu menunjukan jam 07.00WIB ,alun-alun kota Pemalang dipenuhi ribuan orang berseragam pakaian olah raga,peluit terdengan nyaring sebagai tanda peserta jalan sehat tuk mulai berjalan. Aku jalan berdampingan dengan seorang teman seprofesi,terasa segar nafasku melihat kanan dan kekiri perubahan kemakmuran mulai tampak,bangunan rumah penduduk banyak sudah yg menggunakan sentuan seni dari sang arsitek itulah kemajuan yang kutangkap.
Suara musik ndangdutpun telah bersaing dengan suara detak jantung para peserta jalan sehat yg mulai nyampai 200 m kearah utara. Para abang becak yg duduk gelisah menanti penumpang saat itu tampak terhibur oleh wajah-wajah segar dari kaum ibu yang mengikuti jalan sehat,maklumlah karena itulah lelaki seperti dirikupun ngerasa tertarik dan bersemangat jika melihat perempuan cantik.
Lain halnya dengan sang ibu penjual kue keliling tampak enjoy bahkan merasa hari ini merupakan hari tercerah karena daganganya laku keras.

Tak terasa kami sudah nyampai di jalan Serayu,sebuah jalan yang mempunyai kenangan tersendiri bagiku. Dua puluh lima tahun sudah aku mengubur segala mimpi-mimpi indah masa remajaku dulu. Dari ujung paling barat aku selalu mengamati sisi kanan dan kiri jalan,berharap menemukan sesuatu yang lama telah hilang. Detak jantung mulai tak berirama kadang kenceng kadang lembek…………….begitu juga detak jantung peserta lainya. Semua peserta mulai kelihatan ada tanda-tanda kecapaian.

“ Shubhanallah…………….Laela !! “ kata seketika saat melihat perempuan paroh baya memapah bocah kecil yg montok mengemaskan kaya si Bo’im. Aku belum percaya ,ku kedipkan mata e e…masih ada juga. Ternyata sahabatku waktu muda masih hidup dan masih seperti dulu,ku menepi mendekat kearah sahabatku di tepian jalan . Yah sahabat yg dulu sama-sama ikut dalam salah satu teater /groub drama kala itu .

“ Tahun 1995 aku dengar mas juara I tk.Kabupaten to….?” Kkatanya sambil menyuapi si Bo’im

“ Wah kebetulan aja kok dik “ jawabku agak gugup

“ Ya waktu itu aku ada di Palembang,kebetulan bapaknya si anak pulang ke jawa ,pada malem resepsi di pendopo ikut hadir “ sautnya seraya melempar senyum yg masih kayak dulu. Dia memang bakat berperan,bahkan aku kadang ngerasa cocok jika main bareng,apa lagi jika dipasangkan sebagai peran utama….wah……ngelamun deh jadinya.

“ Maaf ku tidak ngenali suamimu ….abis kau kejam sih tak kasih undangan waktu itu “ kataku protes,gemetar juga sih

“ Ya begitulah mas namanya dijodohkan……oh ya judulnya apa sih mas? Sandiwara radio to mas “ kejar Laela penasaran .

“ Mentari Dibalik Pohon Kecapai ,…………saat itu memang lagi mod jadi dalam tempo 4 hari naskah dan latihan nyapai perekaman bisa rampung…..itu semua juga berkat do’a dirmu kok “ jawabku

Peserta jalan sehat sudah tampak sepi hanya beberapa orang saja yg ketinggalan,segera ku pamit tuk melanjutkan nyampai garis finish. Jalan sehat yang seharusnya menyehatkan jiwa raga kali ini bagiku hanya menyehatkan raga sementara jiwa agak meriang dikit gara-gara senyum sahabat lamaku membuat hati ini ngerasa…………………………………………..”semoga kebahagian dan kedamaian bisa kita miliki tanpa harus tercapai apa yg diimpikan……………HEEEMMMMMMMMM?

Read more...

About This Blog

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP