PENGALAMAN PAHIT SEORANG GURU

Rabu, 03 Desember 2008

Pada hari Selasa 2 Desember 2008,jam 14.30 kurang lebihnya .
Saat itu kurebahkan tubuhku di sebuah panggok/tempat tongkrongan anak-anak muda disamping warung kecil,sembari menunggu motorku yang lagi dicuci oleh Tarsono.
Seharian Tarsono bukan pekerja cuci motor tapi kumanmafaatkan pemuda itu berharaf dapat ngasih uang rokok padanya.
Siang itu petugas cuci motor lagi sibuk dibenggkel.
Sebelum kurebahkan tubuh,kusempat menegur pada ketiga orang yang lagi asyik main.
“ Bung tolong jangan iseng-iseng disini,ntar ketahuan petugas…..”kata yang terbiasa mengingatkan.
Memang aku setiap ada orang yang iseng-iseng main judi di tempat itu,aku tak segan-segan menegur/memperingatkan….karena semua kukenal mereka,mereka bukan dari kalangan orang gedongan,mereka adalah orang-orang kecil selayaknya kehidupanku.
“ Globrak…..globrak….”….suara itu mengejutkan aku yang setengah kantuk.
“Astagfirullahal adzim………petugas “…..kataku dalam hati sembari bangun karena leher kaosku ditarik………Tubuhku lunglai merenungi apa yang kan terjadi pada ketiga teman yang lagi asyik judi……,sedang aku sendiri yang tidak ikut judipun merasa malu setengah mati.
Salah satu petugas yang kukenal,karena dia sebagai BABINSA entah sekarang istilahnya apa,yang jelas dia seorang Polri yang membina dan memantau keamanan di desaku.
Oh…………sungguh-sungguh menjerit dan menangis hatiku,karena peraturan dan perundang-udangan sekarang yang namanya judi tidak padang siapa pelakunya apa lagi seorang PNS/ABRI atau Perangkat Desa ….wou bakalan abis deh !
Sungguh beban berat bagi hatiku sebagai seorang guru yang sarat akan tepo sliro dan berhati ringkih kayak aku.
Betapa pedih dan hancur anak-anak mereka…….melihat sang bapak meringkuk dijeruji tahanan mengenyam dan memetik kepuasan sesaat dan mengorbankan diri dan masa depan anaknya selama 3 bulan bahkan bisalebih……!
Aku harus berkali-kali untuk membaca dan mencerna kalimat pada berita acara sebagai seorang saksi yang bisa juga dijadikan tersangka kedua………,…..Hatiku memang yakin Allah lah yang ditidak bisa lupa,tidak bisa semena-mena……..Ya Allah harus bagaimana aku bersaksi……agar aku tidak terjatuh pada tersangka kedua….yang dikatakan oleh seorang petugas ‘ Anda bisa jadi tersangka,karena ikut dan menyaksikan mereka bermain……..dan tidak membubarkanya !”
Aku memang mengingatkannya tapi semua tak pedulikan itu,mungkin karena aku bukan petugas.
Dengan mengucap basmalah kutanda-tangani berkas itu karena kata atau kalimat yang kubaca sudah bijak aku dalam bersaksi .
Untuk urusan hukum aku berempat bisa dimaafkan ,tapi urusan keadilan kayaknya hatiku belum nerima karena namaku sudah tercemar,dan dari dua saksi lain kenapa kok kok tidak dinaikan dalam satu mobil termasuk tersangka/ketiga pejudi.
……………………………….Mudah-mudahan inilah awal dari kebaikan buat aku dan keluargaku,Allah mengingatkanNya lewat ketidak adilan yang membuata namaku tercemar walau sesaat……………………….Mudah-mudahan pengalaman pahit ini “ “ “SEMUA GURU DI INDONESIA JANGAN PERNAH IKUTI JEJAK KONYOLKU……..”

Read more...

About This Blog

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP